
Sudah beberapa dekade sejak kematian Bruce Lee, dan temuan baru menunjukkan bahwa dia meninggal karena terlalu banyak konsumsi air dan bukan karena edema serebral seperti yang dinyatakan pada kematiannya pada tahun 1973.
Pada saat itu, beberapa teori dikemukakan tentang penyebab kematian aktor “Enter the Dragon”, termasuk bahwa ia mungkin dibunuh oleh gangster Tiongkok.
Sementara spekulasi tersebut berlaku pada saat itu, tim peneliti berpendapat bahwa edema serebral yang membunuh aktor tersebut mungkin disebabkan oleh hiponatremia. Kondisi ini menggambarkan jumlah air yang berlebihan dalam tubuh, yang mengencerkan jumlah natrium dalam darah dan menyebabkan kadarnya menjadi rendah.
Di antara gejala kondisi ini adalah sakit kepala, mual, kebingungan, dan kelelahan.
Menulis di Jurnal Ginjal Klinis, tim peneliti mengusulkan bahwa “ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air membunuh Bruce Lee.”
Saran tim didasarkan pada beberapa fakta, termasuk pengungkapan oleh istrinya Linda bahwa dia menjalani weight-reduction plan berbasis cairan.
Bruce Lee mungkin mati muda, tapi dia sudah menjadi legenda di dunia seni bela diri pada saat kematiannya. Hingga saat ini, banyak orang menggunakannya sebagai simbol seni yang very best.